Jumat, 14 November 2014

BIOGRAFI SUKANTO TANOTO



Sukanto Tanoto yang terlahir dengan nama Tan Kang Hoo merupakan seorang pengusaha atau konglomerat sukses asal Indonesia yang pada tahun 2006 di tasbihkan oleh majalah Forbes sebagai orang terkaya di Indonesia, ia memimpin perusahaan yang bernama PT Raja Garuda Mas yang berbasis di Singapura yang usahanya di berbagai sektor terutama disektor kertas dan kelapa sawit sehingga Sukanto Tanoto dijuluki sebagai Si Raja Kertas dan Kelapa Sawit. Ia merupakan salah satu pengusaha yang berhasil berinvestasi di lebih dari sepuluh negara di Dunia. Sukanto Tanoto dilahirkan di Belawan, Sumatera Utara, 25 Desember 1949. Ia mengenyam pendidikan SD di Belawan pada tahun 1960 dan kemudian Masuk SMP di medan pada tahun 1963. Pada usia 12 tahun Sukanto Tanoto sudah gemar membaca apa saja, termasuk buku tentang revolusi Amerika dan Perang Dunia

Sukanto Tanoto mengaku sosoknya mirip ibunya yaitu tegas dan keras. Pernah suatu ketika Sukanto kecil ngeluyur pergi ke tepi laut. Waktu pulang, ditanya oleh ibunya, jawabnya mengarang-ngarang, Sukanto kecil dipukuli pakai rotan. “Saya paling banyak makan rotan,” kenangnya tentang sosok sang ibu. Tapi, dengan sifat keras dan tegas, termasuk dalam hal berbisnis, ia bisa menjadi salah seorang pengusaha papan atas Indonesia, memimpin sejumlah perusahaan di bawah grup Raja Garuda Mas Internasional. Sukanto Tanoto bercita-cita jadi dokter. “Kalau dulu saya meneruskan ke fakultas kedokteran, saya jadi dokter,” ujarnya. Karena obsesi itulah, sampai 1973-1974, ia masih senang pakai nama dokter Sukanto. Tapi, saat baru 18 tahun, ayahnya, Amin Tanoto, sakit stroke. Sulung dari tujuh bersaudara ini lalu mengambil alih tanggung jawab keluarga: meneruskan usaha orangtua berjualan minyak, bensin, dan peralatan mobil. Pekerjaan yang tak asing baginya karena sepulang sekolah ia biasa membantu orangtuanya sambil membaca buku. Dan, dari situ Sukanto alias Tan Kang Hoo pertama kali belajar keterampilan bisnis, termasuk menerima kenyataan dan tidak menyerah dalam keadaan apa pun, serta mencari solusi.

Pindah dari kota kelahirannya, Belawan, Sumatra Utara, ke Medan, ia juga berdagang onderdil mobil, lalu mengubah usaha itu menjadi general contractor & supplier. Suatu ketika, datang Sjam, seorang pejabat Pertamina dari Aceh. “Waktu itu saya tidak tahu kalau dia pejabat,” kenang Sukanto. Ditawari kerja sama pekerjaan kontraktor, “Ya, mau-mau saja, wong saya masih muda,” ujarnya. Tak disia-diakan kesempatan itu, di Pangkalan Brandan, Sumatra Utara, Sukanto membangun rumah, memasang AC, pipa, traktor, dan membuat lapangan golf di Prapat. “Itulah technical school saya,” katanya. Untuk mencari bahan bangunan, ia sampai pergi Sumbawa, Lampung, pada usia 20 tahun.

Pandai melihat peluang, waktu impor kayu lapis dari Singapura menghilang di pasaran, di Medan ia mendirikan perusahaan kayu, CV Karya Pelita, 1972. “Negara kita kaya kayu, mengapa kita mengimpor kayu lapis” ujarnya. “Saya itu pioner,” katanya. Di saat orang lain belum membuat kayu lapis, ia memproduksi kayu lapis dan mengubah nama perusahaannya menjadi PT Raja Garuda Mas (RGM), dengan ia sebagai direktur utama, 1973. Kayu lapis bermerek Polyplex itu diimpor ke berbagai negara Pasaran Bersama Eropa, Inggris, dan Timur Tengah.

“Strategy competition saya itu satu dua step sebelum orang mengerjakannya,” ungkapnya. Ketika belum ada orang membuka perkebunan swasta besar-besaran, walaupun waktu itu sudah ada perkebunan asing, di Sumatra, Sukanto membuka perkebunan kelapa sawit secara besar-besaran.
“Setelah itu baru kita bikin Indorayon,” tuturnya. PT Inti Indorayon Utama (IIU) yang bergerak di bidang reforestation menghasilkan pulp, kertas, dan rayon, serta mampu memasok bibit unggul pohon pembuat pulp di dalam negeri. Kehadiran IIU sempat ditentang masyarakat dan aktivis lingkungan hidup. Karena, ditengarai, Danau Toba tercemar berat oleh limbah pulp. Akibatnya, IIU sempat ditutup.

Tapi, Sukanto memetik hikmahnya: belajar dari kesalahan, agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. “Apa yang saya pelajari dari situ (Indorayon), lalu saya pakai di Riau,” ujarnya. Di Riau, ia membuka Hutan Tanaman Industri dan mendirikan pabrik pulp yang konon terbesar di dunia, PT Riau Pulp. Mulai berdiri 1995, karena krisis, baru jadi pada 2001. Di sekitar pabriknya, bersama lembaga swadaya masyarakat, Sukanto membuat program community development untuk penduduk setempat. “Saya tidak kasih ikan, tapi saya ajari mancing, itu yang kita kerjakan,” tuturnya. Antara lain, program community development: penggemukan sapi, pembangunan jalan, dan pertanian. “Mimpi saya, kalau saya dapat seratus pengusaha Riau itu jadi miliader, saya senang,” katanya lagi.

Usaha Sukanto yang lain adalah bank. Ketika United City Bank mengalami kesulitan keuangan, pada 1986-1987, ia mengambil alih mayoritas sahamnya dan bangkit dengan nama baru: Unibank. Di Medan, ia pun merambah bidang properti, dengan membangun Uni Plaza, kemudian Thamrin Plaza. Tidak hanya dalam negeri, ia melebarkan sayap ke luar negeri, dengan ikut memiliki perkebunan kelapa sawit National Development Corporation Guthrie di Mindanao, Filipina, dan electro Magnetic di Singapura, serta pabrik kertas di Cina (yang kini sudah dijual untuk memperbesar PT Riau Pulp). Sejak 1997, Sukanto memilih bermukim di Singapura bersama keluarga dan mengambil kantor pusat di negeri itu. Obsesinya, ingin jadi pengusaha Indonesia yang bersaing di arena global,
minimal di Asia. Tujuan utamanya, menurut dia, “Bagaimana kita bisa memanfaatkan keunggulan kita, untuk bersaing, paling tidak di arena Asia.”

Kini, selain bisnis, ia hendak menulis buku tentang bagaimana entreprenur menghadapi krisis. “Yang mau saya lakukan itu adalah penelitian bagaimana pengusaha di Eropa itu survive, pada First World War, Second World War. Bagaimana pengusaha Amerika itu melewati krisis 1930. Bagaimana pengusaha-pengusaha di Cina, waktu perubahan rezim, ketika komunis masuk, bagaimana mereka itu survive. Saya juga akan mempelajari bagaimana pengusaha-pengusaha melalui Latin America krisis, yang di Brasil,” tuturnya. “Apa krisis itu memunculkan bibit-bibit entreprenur yang baru,” katanya lagi.

Sampai sekarang Sukanto masih hobi baca buku. Buku apa saja, baik yang bisnis maupun nonbisnis. “Setiap saya pergi, saya bawa buku,” katanya. “Kalau naik travel, kalau tidak tidur, ya, baca,” katanya lagi. Manfaatnya, menurut dia, selain untuk update pengetahuan, juga membantu sekali dalam binis dan kegiatan sosial sehari-hari. Satu lagi, pria yang menguasai dua bahasa asing, Cina dan Inggris, ini senang belajar. Ia pernah mengikuti kursus di Insead, Paris, di MIT, di samping tetap jadi peserta Lembaga Pendidikan dan Pemibinaan Manajemen, Jakarta. Sampai sekarang pun ia kadang mengambil cuti untuk mengikuti kursus pendek. “Karir saya satu lagi: siswa profesional abadi,” katanya. Dua-tiga minggu ia cuti untuk pergi ke Harvard, Tokyo, London School of Economic, untuk meng-update pengetahuan. Terakhir, 2001 lalu, ia mengikuti Wharton Fellows Program, Amerika, selama enam bulan, untuk belajar dotcom.

Kalau di bisnis, kunci sukses saya: think, act, learn, baca, dengar, lihat,” katanya. “Kedua, kalau saya tidak tahu, saya tanya. Saya juga tidak merasa sungkan menceritakan kegagalan saya,” ujarnya lagi. Selain itu, pegangannya: do the right thing, do the thing right. Do the right thing diartikan sebagai suatu pedoman pada pola manajemen. Do the thing right memiliki penekanan terhadap pentingnya suatu action. “Prinsip saya, bisnis dan politik tak boleh campur,” ujar pengagum pengusaha plastik dari Taiwan, Wai-Sze Wang, ini. “Tidak ada proteksi. Bisnis, ya, bisnis,” katanya.

Baginya bisnis adalah mengembangkan sumberdaya yang ada, responsif terhadap sesuatu hal, konsisten dan bertanggung jawab untuk kehidupan yang lebih baik. Prinsip dan nilai yang ia junjung kuat antara lain "Continous Improvement", dimana harus terus berinovasi dan berimprovisasi dalam mengembangkan produktivitas, dengan. Waktu yang lebih cepat, kualitas lebih tinggi dengan biaya yang lebih rendah. Ada beberapa hal lain yang ia pegang teguh, juga yakni "Hand on/down to earh" dimana sikap adalah tindakan nyata kita. "Janganlah menghabiskan waktu sia-sia, lakukan dengan selalu mendengarkan serta terlibat di dalamnya", ujarnya pada Tionghoanews.con. Integrity, yaitu menjungjung tinggi nilai kejujuran dan accountability. Teamwork, bergerak maju sebagai sebuah tim yang saling melengkapi untuk ke arah kemajuan bersama sesuai dengan tujuan awal. Selanjutnya adalah memaknai people, planet, profit, yakni apapun usaha yang dilakukan, pertama adalah untuk memakmurkan masyarakat, untuk kelestarian dunia dan juga tidak terlepas pada laba yang akan diperoleh

Hingga kini Pt. Raya Garuda Mas telah mengantongi izin Internasional dan bermarkas di Singapore. Ia mengambarkan bahwa bisnis yang dijalankan harus yang berkaitan dengan kehidupan, seperti pohon. Apa yang dibutuhkan pohon yakni berupa H2O dan CO2, sebgai output-nya O2. Pengalaman masa kecil Sukanto Tanoto yang sangat keras ternyata telah memberikan pelajaran yang sungguh luar biasa dan berpengaruh sangat serius kepada keberhasilannya memimpin beberapa perusahaan miliknya. Kehidupan masa kecil yang diskriminatif terhadap ras yang mengalir ditubuhnya membuatnya bertahan untuk mendapatkan haknya. Perjalanannya sebagai seorang pebisnis pun tidak langsung berada di garis yang paling atas. Beliau memulai semuanya dari karir yang rendah. Namun secara dramatis, beliau mampu bertahan dan bahkan mengambil keuntungan dari krisis yang terjadi di Indonesia.

Catatan kekayaan Sukanto Tanoto bersihnya ditaksir mencapai 2,8 miliar dollar AS dengan menduduki peringkat 5 sebagai orang terkaya di Indonesia dan menduduki peringkat 418 sebagai orang terkaya di Dunia versi majalah Forbes tahun 2012 yang lalu. Pria yang kini bertempat tinggal di Singapura ini memiliki aset hingga 12 miliar dollar AS. Suaknto Tanoto Menikah dengan Tinah Bingei Tanoto dan memiliki empat orang anak. Ia suka mendengarkan musik klasik yang ringan.


 Sumber :
http://kolom-biografi.blogspot.com/2013/06/biografi-sukanto-tanoto-pengusaha.html 
http://id.wikipedia.org/wiki/Sukanto_Tanoto 
http://www.pemkomedan.go.id/tokoh_detail.php?id=871 
http://www.orangterkayaindonesia.com/profil-sukanto-tanoto-orang-super-kaya-di-indonesia/ 
http://yinnihuaren.blogspot.com/2011/11/sukanto-tanoto-si-raja-kertas-indonesia.html 
http://finance.detik.com/read/2012/03/08/142409/1861536/4/17-pengusaha-ri-masuk-daftar-orang-terkaya-2012 

CARA MENJADI ENTERPRENEUR SUKSES


Menjadi seseorang yang sukses di usia muda atau menikmati hidup dari keberhasilan bisnis di hari tua, adalah impian setiap orang. Namun, untuk menggapai itu semua tidaklah mudah. Perlu kecermatan, kecerdasan, keuletan, dan kematangan dalam mengambil keputusan. Di bawah ada beberapa hal yang harus di perhatikan agar bisa menjadi enterpreneur sukses.


1.        Fokus 
Banyak pengusaha pertama kali membangun bisnis langsung melompat ke usaha lain saat melihat kesempatan datang.  Mengubah beberapa bisnis akan membatasi efektivitas dan produktivitas suatu usaha tersebut. Sebaiknya lakukan satu hal dengan sempurna, bukan hal buruk. Jika Anda perlu melompat ke proyek lain, itu harus dari konsep asli Anda .

       2.   Tahu apa yang Anda lakukan. Lakukan apa yang Anda ketahui

Jangan memulai bisnis hanya karena menawarkan keuntungan yang besar. Lakukan apa yang anda cintai dan lakukan apa yang anda sukai. Bisnis dibangun di sekitar kekuatan dan bakat akan memiliki kesempatan lebih besar untuk sukses. Ini tidak hanya penting untuk menciptakan bisnis yang menguntungkan, ini juga penting bahwa anda senang mengelola dan tumbuh dari hari ke hari. Jika hati anda tidak di dalamnya, maka usaha anda tidak akan berhasil.

       3.    Katakanlah dalam 30 detik atau jangan katakan itu sama sekali

Dalam kesempatan pertemuan dengan investor, anda harus selalu siap dan memahami bisnis anda. Nyatakan misi anda, layanan dan tujuan bisnis anda secara jelas dan ringkas. Yakinkan orang tersebut/investor tersebut agar iya bisa join dengan bisnis anda.  Jangan katakan yang membuat orang itu ragu.

        4.   Tahu apa yang Anda tahu, apa yang Anda tidak tahu, dan siapa tahu apa yang tidak Anda lakukan

Tidak ada yang tahu segalanya, jadi jangan datang sebagai know-it-all. Kelilingi diri anda dengan penasihat dan mentor yang bisa membantu menjadi pemimpin atau pengusaha yang lebih baik. Cari individu atau seseorang yang berpengetahuan, memiliki minat dan tujuan bisnis yang sama, serta melihat nilai bekerja sama dengan anda untuk jangka panjang.

        5.   Mulai bertindak hemat

Lupakan kantor mewah, mobil cepat dan rekening yang besar. Anda hidup dari darah perusahaan. Berlatih dan sempurnakan seni berhemat. Perhatikan setiap dolar atau rupiah dengan memeriksa setiap pengeluaran. Menjaga overhead yang rendah dan mengelola arus kas Anda secara efektif.
 



         6.   Belajar di bawah api (under fire)

Tidak ada buku bisnis atau rencana bisnis yang dapat memprediksi masa depan atau mempersiapkan anda sepenuhnya menjadi pengusaha sukses. Tidak ada hal rencana yang sempurna. Tidak ada jalan sempurna atau satu hal yang mudah dilalui. Jangan melompat tepat ke bisnis baru tanpa pemikiran atau perencanaan secara matang, tetapi tidak menghabiskan berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk menunggu eksekusi. Anda akan menjadi seorang pengusaha baik ketika diuji di bawah api. Paling penting yang dapat anda lakukan adalah belajar dari kesalahan, dan tidak pernah membuat kesalahan yang sama dua kali.


         7.   Tidak ada yang akan memberi Anda uang

Pikirkan, tidak ada yang akan berinvestasi terhadap usaha anda. Jika Anda membutuhkan modal besar untuk memulai usaha, kembali ke papan rencana. Cari titik awal, bukan titik akhir. Menurunkan rencana mahal dan pengeluaran wah. Sederhanakan ide sampai dapat dikelola sebagai usaha tahap awal. Temukan cara untuk membuktikan model bisnis anda pada anggaran yang ketat. Menunjukkan nilai anda sebelum mencari investasi. Jika konsep anda berhasil, peluang anda untuk meningkatkan modal dari investor secara dramatis akan datang.
  
          8.   Hiduplah sehat

Anda akan jauh lebih produktif bila lebih memperhatikan (kesehatan) diri sendiri. Kewirausahaan adalah gaya hidup, bukan profesi 9-to-5. Bekerja sampai lelah akan membakar energi anda, menurangi konsentrasi, pola berfikir, dan membuat anda kurang produktif. Jangan membuat alasan, makanlah dengan benar dan teratur, olahraga dan temukan waktu untuk diri sendiri.

         9.   Jangan menjadi korban pembualan sendiri

Jangan banyak bicara kecuali anda dapat melakukannya. Impress dengan aksi bukan percakapan atau omong kosong. Dukung bisnis anda tidak hanya dengan antusias, namun selera. Hindari melebih-lebihkan kebenaran dan menggembar-gemborkan jauh dari pencapaian tujuan. Singkatnya, lakukan atau tutup mulut.

        10.   Tahu kapan berhenti

Berlawanan dengan kepercayaan setiap orang. Seorang kapten yang cerdas tidak turun dengan kapal. Jangan pergi pada tugas orang bodoh demi ego. Tahu kapan saatnya untuk berjalan dan pergi. Jika ide anda tidak berjalan dengan baik, renungkan apa yang salah dan kesalahan apa yang dibuat. Menilai apa yang akan anda lakukan secara berbeda. Tentukan bagaimana anda akan menggunakan ini sebagai pelajaran keras untuk lebih baik dan bisnis kewirausahaan masa depan anda. Kegagalan tidak bisa dihindari, tetapi entrepreneur sejati akan memenangkan kesulitan.

        Sumber:
   

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2

Banana "KresKres" Need a snack to relax? Want to banana chips but that's it? Well, we have a solution,...